Lelaki Hujan
Copyright © 2014 by Aris Rahman Yusuf dan Nasta’in Achmad Attabani (AryNa)
xxiv + 102 hlm. ; 13 x 19 cm
Editing Aksara : AryNa
Setting dan Layout : Lavira Az-Zahra
Design : Lavira Az-Zahra
ISBN : 978-602-70786-1-1
Cetakan Pertama, Juli 2014
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Diterbitkan Oleh :
Pena House
Jalan KNPI Gg. Cendrawasih, Bangkle, Blora
Jawa Tengah - 58200
Phone : 08995718264
Email : azzahra.house834@gmail.com
Website : www.penahouseagency.blogsp ot.com
Harga :
Umum = 32.000,-
Penulis = 29.000,-
PEMESANAN : via sms atau whatsapp.
LH_Nama_Alamat_Jumlah Buku.
Kirim ke 08995718264.
Endorsment :
Membaca kumpulan puisi dalam antologi ini seolah berdiri di bawah air terjun dan menikmati curahan rintikannya berjatuhan mencubiti epidermis tubuh. Tema sederhana yang diangkat dalam antologi ini membuat kita mudah merasakan apa yang ingin disampaikan penyair. Hal-hal sederhana yang tak memerlukan kata-kata berliris-liris untuk diwujudkan sebagai puisi.
(Umar Affiq, penyair dan cerpenis dari Rembang)
----
Puisi-puisi dari duo penyair muda, Aris Rahman Yusuf dan Nasta'in Achmad Attabani ini, enak dibaca dengan tema beragam. Diksi-diksinya tidak saja indah, namun padat dan daya ungkapnya pun menarik. Kumpulan duet
puisi ini, di samping ekspresi diri mereka, juga mengajak pembaca memaknai diri secara spritual, bersentuhan dengan kepekaan social dan masalah kekinian. Selamat atas terbitnya buku kumpulan duet puisi ini. Salam kreatif!
(Oscar Amran: Konsultan Keuangan, Penyair, tinggal di Bogor)
----
Membaca buku ini saya seakan menemukan air yang mengalir tenang, datar kadang menyentak. Jernih dan keruh saling berebut tempat. Inilah karya yang lahir dari dua tangan kreatif yang menandai proses kepenyairan. Tempo yang berdekatan dalam berkarya kadang membuat puisi yang ada terasa datar namun tema religi sangat dominan dalam buku ini. Selamat berproses pada dua creator muda dan selamat menjadi saksi mata buat pembaca, biarkan waktu yang menyeleksinya, paling tidak buku ini bisa menjadi batu loncatan untuk menghasilkan karya-karya bernas di masa-masa mendatang.
(Moh. Ghufron Cholid, Pendiri Dengan Puisi Kutebar Cinta, menetap di Madura)
----
Bukan hal mudah membuat puisi duet atau kolaborasi. Persoalannya bukan semata bagaimana menyusun kalimat demi kalimat dengan baik, bagaimana larik demi larik dapat menjadi bait-bait. Ini menyoal bagaimana mengawinkan persepsi, pengalaman empiris, bahkan hal-hal transenden dari dalam dan dari luar diri masing-masing penulis yang juga harus diharmoniskan di dalam puisi. Barangkali tantangan itulah yang membuat Antologi puisi “Aryna” karya A Rahman Yusuf
dan Nasta’in Achmad Attabani ini terbilang berani.
Keberanian A Rahman Yusuf dan Nasta’in Achmad Attabani melalui “Aryna” layak
diapresiasi sebagaimana mestinya. Kemudian di hari mendatang akan lahir pertanyaan,
“Apakah usaha keduanya telah berhasil?” Tentu tidaklah elok dan terlampau tergesa-
gesa jika langsung memberi penilaian. Karena sejatinya penilai adalah pembaca dan yang merangkum nilai-nilai tersebut adalah waktu dan alam.
(Muhammad Rois Rinaldi, Penyair & Pemred Tabloid Ruang Rekonstruksi)
Copyright © 2014 by Aris Rahman Yusuf dan Nasta’in Achmad Attabani (AryNa)
xxiv + 102 hlm. ; 13 x 19 cm
Editing Aksara : AryNa
Setting dan Layout : Lavira Az-Zahra
Design : Lavira Az-Zahra
ISBN : 978-602-70786-1-1
Cetakan Pertama, Juli 2014
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Diterbitkan Oleh :
Pena House
Jalan KNPI Gg. Cendrawasih, Bangkle, Blora
Jawa Tengah - 58200
Phone : 08995718264
Email : azzahra.house834@gmail.com
Website : www.penahouseagency.blogsp
Harga :
Umum = 32.000,-
Penulis = 29.000,-
PEMESANAN : via sms atau whatsapp.
LH_Nama_Alamat_Jumlah Buku.
Kirim ke 08995718264.
Endorsment :
Membaca kumpulan puisi dalam antologi ini seolah berdiri di bawah air terjun dan menikmati curahan rintikannya berjatuhan mencubiti epidermis tubuh. Tema sederhana yang diangkat dalam antologi ini membuat kita mudah merasakan apa yang ingin disampaikan penyair. Hal-hal sederhana yang tak memerlukan kata-kata berliris-liris untuk diwujudkan sebagai puisi.
(Umar Affiq, penyair dan cerpenis dari Rembang)
----
Puisi-puisi dari duo penyair muda, Aris Rahman Yusuf dan Nasta'in Achmad Attabani ini, enak dibaca dengan tema beragam. Diksi-diksinya tidak saja indah, namun padat dan daya ungkapnya pun menarik. Kumpulan duet
puisi ini, di samping ekspresi diri mereka, juga mengajak pembaca memaknai diri secara spritual, bersentuhan dengan kepekaan social dan masalah kekinian. Selamat atas terbitnya buku kumpulan duet puisi ini. Salam kreatif!
(Oscar Amran: Konsultan Keuangan, Penyair, tinggal di Bogor)
----
Membaca buku ini saya seakan menemukan air yang mengalir tenang, datar kadang menyentak. Jernih dan keruh saling berebut tempat. Inilah karya yang lahir dari dua tangan kreatif yang menandai proses kepenyairan. Tempo yang berdekatan dalam berkarya kadang membuat puisi yang ada terasa datar namun tema religi sangat dominan dalam buku ini. Selamat berproses pada dua creator muda dan selamat menjadi saksi mata buat pembaca, biarkan waktu yang menyeleksinya, paling tidak buku ini bisa menjadi batu loncatan untuk menghasilkan karya-karya bernas di masa-masa mendatang.
(Moh. Ghufron Cholid, Pendiri Dengan Puisi Kutebar Cinta, menetap di Madura)
----
Bukan hal mudah membuat puisi duet atau kolaborasi. Persoalannya bukan semata bagaimana menyusun kalimat demi kalimat dengan baik, bagaimana larik demi larik dapat menjadi bait-bait. Ini menyoal bagaimana mengawinkan persepsi, pengalaman empiris, bahkan hal-hal transenden dari dalam dan dari luar diri masing-masing penulis yang juga harus diharmoniskan di dalam puisi. Barangkali tantangan itulah yang membuat Antologi puisi “Aryna” karya A Rahman Yusuf
dan Nasta’in Achmad Attabani ini terbilang berani.
Keberanian A Rahman Yusuf dan Nasta’in Achmad Attabani melalui “Aryna” layak
diapresiasi sebagaimana mestinya. Kemudian di hari mendatang akan lahir pertanyaan,
“Apakah usaha keduanya telah berhasil?” Tentu tidaklah elok dan terlampau tergesa-
gesa jika langsung memberi penilaian. Karena sejatinya penilai adalah pembaca dan yang merangkum nilai-nilai tersebut adalah waktu dan alam.
(Muhammad Rois Rinaldi, Penyair & Pemred Tabloid Ruang Rekonstruksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar